H.Moch.Isnaeni:Peran Penting Polisi ke Depan Dalam Keberagamaan Miliki Tantangan yang Makin Komplek

KLATEN — Sekertaris Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten yang juga sebagai sekertaris Dai Kamtibmas Polres Klaten H. Moch.Isnaeni mengatakan bahwa tantangan Polisi muda ke depan dalam menghadapi keberagamaan masyarakat semakin berat dan komplek.
Oleh karena itu para polisi muda perlu membekali diri dan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dimaksud dengan berbagai bekal pengalaman yang cukup.
Hal itu disampaikan Moch.Isnaeni saat menerima kunjungan silaturahmi 2 orang Taruna Perwira Siswa ( PASIS ) Akpol yang sedang melakukan tugas magang di Polres Klaten, di rumahnya Kampung Tegalmulyo Kelurahan Gergunung Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten, Jum’at ( 31/10/2025 ).
Menurut Moch.Isnaeni diantara bekal yang dipersiapkan antara lain meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama berkolaborasi dengan para tokoh lintas agama.
“Perlunya para polisi muda membangun hubungan baik dengan para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat, menghadapi isu-isu sensitif dan konflik yang berpotensi mengganggu kerukunan, serta
menjadi contoh dan teladan dalam menjalankan tugas dengan profesional dan berintegritas” katanya.
Dikatakan bahwa para polisi muda dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta mempromosikan kerukunan dan toleransi di masyarakat.
2 polisi Taruna Perwira Siswa Akpol Semarang yang melakukan silaturahmi di rumah H. Moch.Isnaeni adalah Muhammad Fatih Zhafrah dan M. Haikal yang didampingi dari Satbinmas Polres Klaten yakni AIPTU Prayoga Kanit Tibsos dan AIPDA Wahyudin Kanit Polmas.
Silaturahmi ke sejumlah tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat ke FKUB, Ta’mir Masjid Agung Al-Aqsha dan Masjid Raya, pengurus Gereja Kristen Jawa di Klasis, dan pengurus Gereja Maria Asumpta dilakukan untuk penguatan keberagamaan para polisi muda yang sedang melaksanakan tugas magang.
Menurut Moch.Isnaeni kegiatan silaturahmi Taruna Perwira Siswa Akpol Semarang ke sejumlah tokoh agama dinilai sangat positif karena dapat meningkatkan hubungan baik antara Taruna Perwira Siswa Akpol Semarang dengan para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat,
membangun kepercayaan dan saling memahami antara institusi kepolisian dengan masyarakat, serta
meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya menjaga kondusifitas masyarakat.
“Dengan demikian, kegiatan silaturahmi ini dapat memperkuat hubungan antara Taruna Perwira Siswa Akpol Semarang dengan masyarakat dan tokoh lintas agama, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kondusifitas dan kamtibmas.” ujarnya.
Polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat kata Moch.Isnaeni memiliki peran penting dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat dan publik di tanah air.
“Tugas dan tanggung jawab mereka mencakup
tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,
melindungi hak asasi manusia,
memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan menegakkan hukum serta melakukan penindakan atas pelanggaran yang terjadi di masyarakat” katanya.
Moch.Isnaeni juga mengatakan bahwa dengan menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut secara profesional dan bertanggung jawab, maka polisi dapat membangun kepercayaan masyarakat dan makin meningkatkan citra positif institusi kepolisian.
Menurutnya polisi yang ideal dalam menjalankan tugas dan fungsinya di masyarakat adalah mereka yang profesional, jujur, dan adil,
memiliki integritas dan akhlak yang baik, mampu membangun kepercayaan masyarakat, serta
sigap dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, mampu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan keamanan dan ketertiban.
“Dengan demikian, polisi dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan membangun kepercayaan kepada masyarakat dalam setiap menjalankan tugas dan fungsinya” katanya.
Dikatakan bahwa polisi ke depan akan menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis, seperti adanya perubahan sosial dan teknologi.
“Perkembangan teknologi yang cepat dapat membawa dampak positif dan negatif, seperti penyebaran informasi palsu, kejahatan siber, dan lain-lain.” kata Moch.Isnaeni.
Tantangan lain ke depan bagi polisi muda adalah adanya tingkat kejahatan yang meningkat. Bahwa ke depan kejahatan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti kejahatan konvensional, kejahatan siber, dan terorisme.
“Masyarakat memiliki harapan yang tinggi terhadap kinerja polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Dengan demikian, polisi perlu meningkatkan kemampuan dan profesionalisme untuk menghadapi tantangan tersebut dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat” pungkasnya. ( Moch.Isnaeni )



